Sabtu, 18 April 2015

JavaScript -TEST

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML. JavaScript bahasa yang “case sensitive” artinya membedakan penamaan variabel dan fungsi yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil, contoh variabel atau fungsi dengan nama TEST berbeda dengan variabel dengan nama test dan setiap instruksi diakhiri dengan karakter titik koma (;).  Javasccript terintegrasi langsung dengan HTML.
Kode Javascript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh ditag <head>yang dibuka dengan tag <script type="texs/javacript">.

Contoh program sederhana JavaScript 

Output


Motivasi om Mario


"Untuk mendapatkan yang kita inginkan. Kita harus bersabar melalui yang tidak kita inginkan.
Dan jika kita mampu bersabar Tuhan mampu memberikan lebih dari apa yang kita minta."
Rangkaian kata motivasi yang menenangkan  hati dan mampu menghadapi kerasnya kehidupan.

Minggu, 01 Juni 2014

Rancangan jaringan jaringan komputer yang menghubungkan 4 lantai

Rancangan jaringan jaringan komputer yang menghubungkan 4 lantai dengan kriteria :
1)    Setiap lantai mempunyai 3 ruangan
2)    Setiap lantai mempunya minimal  30 komputer
3)    Seluruh jaringan terkoneksi ke internet secara NAT
4)    Seluruh host harus saling terkoneksi secara langsung
5)    Lengkapi dengan gambar dan pembagian IP address yang tepat




Membangun Jaringan 2 Lantai dengan Menggunakan Router Microtik, dilengkapi dengan Access Point

Rancangan jaringan dengan karakteristik sebagai berikut : 
  1. jaringan terdiri dari 1 gedung
  2. gedung memiliki 2 lantai
  3. setiap lantai memiliki access point
  4. tidak ada ketentuan jumlah komputer dalam setiap lantai (anggap 10komputer/lantai)
  5. setiap lantai memiliki NetId yang berbeda
  6. setiap komputer yang terkoneksi ke jaringan dapat terhubung dengan seluruh komputer lainnya
  7. setiap komputer yang terhubung dapat terkoneksi ke Internet
  8. tidak ada ketetentuan pembagian IP

Dari kriteria diatas, kita dapat memulai merancang jaringan dengan menentukan topologi yang ada pada backbond dan topologi yang ada pada setiap gedung. karena tidak ada kriteria yang menyebutkan bahwa kita harus menggunakan berapa router, maka saya akan menggunakan 2 router (hal ini untuk membiasakan membuat table routing). setiap lantai memiliki satu router. kemudian pada setiap lantai memiliki 1 switch  yang dapat menghubungkan 10 komputer/ruangan.
sebelumnya kita juga harus menentukan router mana yang akan dijadikan sebagai server untuk koneksi internet, dalam perancangan jaringan ini kita anggap lantai 1 yang menjadi server untuk jaringan internet dan sebagai router utama. sementara router pada lantai 2 mendapatkan koneksi internet dari lantai 1


Sumber :
 http://vegilaten.blogspot.com/2014/05/membangun-jaringan-2-lantai-dengan.html

Membangun Jaringan 3 Gedung dan 4 Ruang setiap Gedung

Perancangan jaringan dengan karakteristik sebagai berikut
  1. Jaringan terdiri dari 3 gedung
  2. Setiap gedung memiliki 4 ruangan
  3. Tidak ada ketentuan jumlah komputer dalam ruangan (anggap 10komputer/ruangan)
  4. setiap gedung memiliki NetId yang berbeda
  5. Setiap komputer yang terkoneksi ke jaringan dapat terhubung dengan seluruh komputer lainnya
  6. Setiap komputer yang terhubung dapat terkoneksi ke Internet
  7. Tidak ada ketetentuan pembagian IP
Dari kriteria diatas, kita dapat memulai merancang jaringan dengan menentukan topologi yang ada pada backbond dan topologi yang ada pada setiap gedung.Karena tidak ada kriteria yang menyebutkan bahwa kita harus menggunakan berapa router, maka saya akan menggunakan 3 router (hal ini untuk membiasakan membuat table routing). setiap gedung memiliki satu router. kemudian pada setiap gedung memiliki 4 switch yang berada pada 4 ruangan yang dapat menghubungkan 10 komputer/ruangan.
sebelumnya kita juga harus menentukan router mana yang akan dijadikan sebagai server untuk koneksi internet, dalam perancangan jaringan ini kita anggap gedung A yang menjadi server untuk jaringan internet dan sebagai router utama. sementara router pada gedung B dan C mendapatkan koneksi internet dari gedung A.

Pembahassan lebih lanjut pada postingan berikkutnya :)
Sumber : http://vegilaten.blogspot.com/2014/05/membangun-jaringan-3-gedung-dengan-4.html

Sabtu, 03 Mei 2014

Perbedaan Tunneling Protocol, VPN dan IPsec


I.    Tunneling Protocol
Pada dasarnya jaringan komputer menggunakan sebuah tunneling protokol saat data dalam protokol HTTP di-enkapsulasi (dibungkus) dalam protokol SSL sebagai payload. Secara sederhana tunneling berarti mengirimkan data melalui koneksi lain yang sudah terbentuk , sebagai contoh saat Anda membuka situs internet banking, pasti dalam awalan akan terdapat URL "https", yang itu sebenarnya adalah data dalam protokol HTTP yang dikirimkan melalui koneksi dengan protokol SSL, atau "HTTP over SSL". Dalam bahasa gaulnya "HTTP digendong SSL".
Gambar 1. Tunneling Protocol


II.  VPN (Virtual Private Network)
Apakah VPN itu?
Virtual Networking: menciptakan ‘tunnel’ dalam jaringan yang tidak harus direct. Sebuah ‘terowongan’ diciptakan melalui public network seperti Internet. Jadi seolaholah ada hubungan point-to-point dengan data yang dienkapsulasi.
Private Networking: Data yang dikirimkan terenkripsi, sehingga tetap rahasia
meskipun melalui public network.

Cara Kerja
VPN bisa bekerja dengan cara:
1.      dial-up
2.      bagian dari router-to-router

Tunnel dalam VPN sebenarnya hanya logical point-to-point connection dengan otentikasi dan enkripsi. Analoginya adalah kalau sebuah organisasi/perusahaan punya kantor di 2 gedung yang berbeda. Nah, untuk orang/informasi bergerak dari satu kantor ke kantor lainnya, bisa melalui:
1.      kaki lima atau jalan umum
2.      menggali lubang di bawah tanah (analog dengan VPN).


VPN paling sering menggunakan lapisan data link, misalnya:
1.      Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) dari Microsoft.
Contoh yang lain adalah Layer 2 Forwarding (L2F) dari Cisco yang bisa
bekerja pada jaringan ATM dan Frame Relay. L2F didukung oleh
Internetwork Operating System yang didukung oleh router-router Cisco.
2.      Yang terbaru adalah Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) yang mengkombinasikan elemen dari PPTP dan L2F.

VPN vs Dial-up Networking:
Misalnya seorang pegawai yang mobile bertugas antarkota. Bisa saja pakai dial-up service, tetapi kalau dial-up antar kota, bisa mahal sekali. Oleh karena itu menggunakan ISP lokal + VPN, untuk mengakses LAN perusahaan.
Selain itu VPN juga akan mereduksi jumlah telephone line & modem bank yang perlu disediakan perusahaan. Perusahaan cukup menyediakan 1 koneksi saja ke Internet. Hal ini akan mereduksi cost dari perusahaan.
Keuntungan VPN terhadap dial-up access:
1. menghemat biaya interlokal
2.  membutuhkan lebih sedikit saluran telepon di perusahaan
3.  membutuhkan hardware yang lebih sedikit (seperti modem bank)

Kerugian VPN
1.       kedua endpoints dari VPN, koneksinya harus reliable. Sebagai contoh,
kalau ISP di sisi client (sang telecommuter employee) tidak bisa
diakses/di-dial, maka tentu VPN tidak bisa juga! Lain halnya kalau bisa
dial-up service ke kantor.
2.      Performance VPN bisa lebih lambat daripada dial-up service yang biasa tanpa VPN. Hal ini disebabkan karena ada proses tunneling dan enkripsi/dekripsi.



Remote Access VPN
1.      Home user atau mobile user men-dial ke ISP
2.      Setelah ada koneksi Internet, client menghubungkan diri ke remote access server yang telah dikonfigurasikan dengan VPN.
3.      User diotentikasi, dan akses kemudian diizinkan.

Gambar 2. Virtual Private Network


III.    Internet Protocol Security (IPsec).      
Internet Protocol Security (IPsec) adalah protokol untuk mengamankan Internet Protocol (IP) komunikasi dengan otentikasi dan enkripsi setiap paket IP dari sebuah sesi komunikasi. IPsec juga mencakup protokol untuk mendirikan otentikasi bersama antara agen pada awal sesi dan negosiasi kunci kriptografi yang akan digunakan selama sesi.
IPsec merupakan end-to-end security skema yang beroperasi di layer internet dari Internet Protocol Suite . Hal ini dapat digunakan dalam melindungi aliran data antara sepasang host (host-to-host), antara sepasang gateway keamanan (jaringan-jaringan), atau antara gateway keamanan dan host(jaringan-to-host) .
IPsec adalah penerus dari standar ISO Layer Security Jaringan Protokol (NLSP). NLSP didasarkan pada protokol SP3 yang diterbitkan oleh NIST , tetapi dirancang oleh proyek Sistem Jaringan Data Aman dari National Security Agency (NSA). IPsec secara resmi ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dalam serangkaian Request for Comment dokumen menangani berbagai komponen dan ekstensi. Ini menentukan ejaan dari nama protokol IPsec.
Gambar 3. Ip security



Selasa, 15 April 2014

OSPF - Catatan 12 April 2014

Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.

OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.

Sabtu, 18 April 2015

JavaScript -TEST

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 4:40:00 PM 0 komentar
Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML. JavaScript bahasa yang “case sensitive” artinya membedakan penamaan variabel dan fungsi yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil, contoh variabel atau fungsi dengan nama TEST berbeda dengan variabel dengan nama test dan setiap instruksi diakhiri dengan karakter titik koma (;).  Javasccript terintegrasi langsung dengan HTML.
Kode Javascript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh ditag <head>yang dibuka dengan tag <script type="texs/javacript">.

Contoh program sederhana JavaScript 

Output


Motivasi om Mario

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 4:17:00 PM 0 komentar

"Untuk mendapatkan yang kita inginkan. Kita harus bersabar melalui yang tidak kita inginkan.
Dan jika kita mampu bersabar Tuhan mampu memberikan lebih dari apa yang kita minta."
Rangkaian kata motivasi yang menenangkan  hati dan mampu menghadapi kerasnya kehidupan.

Minggu, 01 Juni 2014

Rancangan jaringan jaringan komputer yang menghubungkan 4 lantai

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 11:56:00 AM 0 komentar
Rancangan jaringan jaringan komputer yang menghubungkan 4 lantai dengan kriteria :
1)    Setiap lantai mempunyai 3 ruangan
2)    Setiap lantai mempunya minimal  30 komputer
3)    Seluruh jaringan terkoneksi ke internet secara NAT
4)    Seluruh host harus saling terkoneksi secara langsung
5)    Lengkapi dengan gambar dan pembagian IP address yang tepat




Membangun Jaringan 2 Lantai dengan Menggunakan Router Microtik, dilengkapi dengan Access Point

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 11:38:00 AM 0 komentar
Rancangan jaringan dengan karakteristik sebagai berikut : 
  1. jaringan terdiri dari 1 gedung
  2. gedung memiliki 2 lantai
  3. setiap lantai memiliki access point
  4. tidak ada ketentuan jumlah komputer dalam setiap lantai (anggap 10komputer/lantai)
  5. setiap lantai memiliki NetId yang berbeda
  6. setiap komputer yang terkoneksi ke jaringan dapat terhubung dengan seluruh komputer lainnya
  7. setiap komputer yang terhubung dapat terkoneksi ke Internet
  8. tidak ada ketetentuan pembagian IP

Dari kriteria diatas, kita dapat memulai merancang jaringan dengan menentukan topologi yang ada pada backbond dan topologi yang ada pada setiap gedung. karena tidak ada kriteria yang menyebutkan bahwa kita harus menggunakan berapa router, maka saya akan menggunakan 2 router (hal ini untuk membiasakan membuat table routing). setiap lantai memiliki satu router. kemudian pada setiap lantai memiliki 1 switch  yang dapat menghubungkan 10 komputer/ruangan.
sebelumnya kita juga harus menentukan router mana yang akan dijadikan sebagai server untuk koneksi internet, dalam perancangan jaringan ini kita anggap lantai 1 yang menjadi server untuk jaringan internet dan sebagai router utama. sementara router pada lantai 2 mendapatkan koneksi internet dari lantai 1


Sumber :
 http://vegilaten.blogspot.com/2014/05/membangun-jaringan-2-lantai-dengan.html

Membangun Jaringan 3 Gedung dan 4 Ruang setiap Gedung

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 11:29:00 AM 0 komentar
Perancangan jaringan dengan karakteristik sebagai berikut
  1. Jaringan terdiri dari 3 gedung
  2. Setiap gedung memiliki 4 ruangan
  3. Tidak ada ketentuan jumlah komputer dalam ruangan (anggap 10komputer/ruangan)
  4. setiap gedung memiliki NetId yang berbeda
  5. Setiap komputer yang terkoneksi ke jaringan dapat terhubung dengan seluruh komputer lainnya
  6. Setiap komputer yang terhubung dapat terkoneksi ke Internet
  7. Tidak ada ketetentuan pembagian IP
Dari kriteria diatas, kita dapat memulai merancang jaringan dengan menentukan topologi yang ada pada backbond dan topologi yang ada pada setiap gedung.Karena tidak ada kriteria yang menyebutkan bahwa kita harus menggunakan berapa router, maka saya akan menggunakan 3 router (hal ini untuk membiasakan membuat table routing). setiap gedung memiliki satu router. kemudian pada setiap gedung memiliki 4 switch yang berada pada 4 ruangan yang dapat menghubungkan 10 komputer/ruangan.
sebelumnya kita juga harus menentukan router mana yang akan dijadikan sebagai server untuk koneksi internet, dalam perancangan jaringan ini kita anggap gedung A yang menjadi server untuk jaringan internet dan sebagai router utama. sementara router pada gedung B dan C mendapatkan koneksi internet dari gedung A.

Pembahassan lebih lanjut pada postingan berikkutnya :)
Sumber : http://vegilaten.blogspot.com/2014/05/membangun-jaringan-3-gedung-dengan-4.html

Sabtu, 03 Mei 2014

Perbedaan Tunneling Protocol, VPN dan IPsec

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 2:11:00 PM 0 komentar

I.    Tunneling Protocol
Pada dasarnya jaringan komputer menggunakan sebuah tunneling protokol saat data dalam protokol HTTP di-enkapsulasi (dibungkus) dalam protokol SSL sebagai payload. Secara sederhana tunneling berarti mengirimkan data melalui koneksi lain yang sudah terbentuk , sebagai contoh saat Anda membuka situs internet banking, pasti dalam awalan akan terdapat URL "https", yang itu sebenarnya adalah data dalam protokol HTTP yang dikirimkan melalui koneksi dengan protokol SSL, atau "HTTP over SSL". Dalam bahasa gaulnya "HTTP digendong SSL".
Gambar 1. Tunneling Protocol


II.  VPN (Virtual Private Network)
Apakah VPN itu?
Virtual Networking: menciptakan ‘tunnel’ dalam jaringan yang tidak harus direct. Sebuah ‘terowongan’ diciptakan melalui public network seperti Internet. Jadi seolaholah ada hubungan point-to-point dengan data yang dienkapsulasi.
Private Networking: Data yang dikirimkan terenkripsi, sehingga tetap rahasia
meskipun melalui public network.

Cara Kerja
VPN bisa bekerja dengan cara:
1.      dial-up
2.      bagian dari router-to-router

Tunnel dalam VPN sebenarnya hanya logical point-to-point connection dengan otentikasi dan enkripsi. Analoginya adalah kalau sebuah organisasi/perusahaan punya kantor di 2 gedung yang berbeda. Nah, untuk orang/informasi bergerak dari satu kantor ke kantor lainnya, bisa melalui:
1.      kaki lima atau jalan umum
2.      menggali lubang di bawah tanah (analog dengan VPN).


VPN paling sering menggunakan lapisan data link, misalnya:
1.      Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) dari Microsoft.
Contoh yang lain adalah Layer 2 Forwarding (L2F) dari Cisco yang bisa
bekerja pada jaringan ATM dan Frame Relay. L2F didukung oleh
Internetwork Operating System yang didukung oleh router-router Cisco.
2.      Yang terbaru adalah Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) yang mengkombinasikan elemen dari PPTP dan L2F.

VPN vs Dial-up Networking:
Misalnya seorang pegawai yang mobile bertugas antarkota. Bisa saja pakai dial-up service, tetapi kalau dial-up antar kota, bisa mahal sekali. Oleh karena itu menggunakan ISP lokal + VPN, untuk mengakses LAN perusahaan.
Selain itu VPN juga akan mereduksi jumlah telephone line & modem bank yang perlu disediakan perusahaan. Perusahaan cukup menyediakan 1 koneksi saja ke Internet. Hal ini akan mereduksi cost dari perusahaan.
Keuntungan VPN terhadap dial-up access:
1. menghemat biaya interlokal
2.  membutuhkan lebih sedikit saluran telepon di perusahaan
3.  membutuhkan hardware yang lebih sedikit (seperti modem bank)

Kerugian VPN
1.       kedua endpoints dari VPN, koneksinya harus reliable. Sebagai contoh,
kalau ISP di sisi client (sang telecommuter employee) tidak bisa
diakses/di-dial, maka tentu VPN tidak bisa juga! Lain halnya kalau bisa
dial-up service ke kantor.
2.      Performance VPN bisa lebih lambat daripada dial-up service yang biasa tanpa VPN. Hal ini disebabkan karena ada proses tunneling dan enkripsi/dekripsi.



Remote Access VPN
1.      Home user atau mobile user men-dial ke ISP
2.      Setelah ada koneksi Internet, client menghubungkan diri ke remote access server yang telah dikonfigurasikan dengan VPN.
3.      User diotentikasi, dan akses kemudian diizinkan.

Gambar 2. Virtual Private Network


III.    Internet Protocol Security (IPsec).      
Internet Protocol Security (IPsec) adalah protokol untuk mengamankan Internet Protocol (IP) komunikasi dengan otentikasi dan enkripsi setiap paket IP dari sebuah sesi komunikasi. IPsec juga mencakup protokol untuk mendirikan otentikasi bersama antara agen pada awal sesi dan negosiasi kunci kriptografi yang akan digunakan selama sesi.
IPsec merupakan end-to-end security skema yang beroperasi di layer internet dari Internet Protocol Suite . Hal ini dapat digunakan dalam melindungi aliran data antara sepasang host (host-to-host), antara sepasang gateway keamanan (jaringan-jaringan), atau antara gateway keamanan dan host(jaringan-to-host) .
IPsec adalah penerus dari standar ISO Layer Security Jaringan Protokol (NLSP). NLSP didasarkan pada protokol SP3 yang diterbitkan oleh NIST , tetapi dirancang oleh proyek Sistem Jaringan Data Aman dari National Security Agency (NSA). IPsec secara resmi ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dalam serangkaian Request for Comment dokumen menangani berbagai komponen dan ekstensi. Ini menentukan ejaan dari nama protokol IPsec.
Gambar 3. Ip security



Selasa, 15 April 2014

OSPF - Catatan 12 April 2014

Diposting oleh Catatan Ria Ananda di 3:32:00 PM 0 komentar
Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.

OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.